Karna Tak tahan dengan tingkah laku anaknya, suami istri bunuh diri bersama. dan meninggalkan surat yang berisi demikian... [ANAK DURHAKA]
Setiap Anak wajib mentaati orangtua karena mereka telah merawat dan membesarkan kita sejak terlahir didunia. Karena itu tentu saja setiap anak wajib mentaati orangtua dalam kebaikan dan bukan dalam keburukan atau dalam perkara yang mendurhakai Allah.
Seperti tertera dalam hadits berikut ini:
“Tidak ada ketaatan dalam mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu ada hanya di dalam melakukan kebaikan.” (HR. Bukhari)
Pada saat dewasa saatnya anak yang mewarat kedua orangtua yang mulai tua. Sang anak seharusnya menjaga dan merawat kedua orang tua nya bukan justru mempersulit dan menjadi beban bagi kedua orangtua. Jangan sampai kejadian seperti ini terjadi pada ketika.
Ketika orangtua tak tahan dengan beban hidup ditambah lagi dengan sikap anak yang membebani mereka. Dilansir dari akun Facebook Yuni Rusmini, Senin (27/11/2017), warga Desa Butuh, Kecamatan Keras, Kediri, Jawa Timur dikagetkan dengan kejadian tewasnya pasangan suami istri.
Korban diketahui bernama Hartono dan Ibu Is. Keduanya dilaporkan bunuh diri bersama sama karena sudah tidak tahan melihat tingkah sang anak. Kedua orangtua tersebut tak tahan dengan tingkah anaknya yang suka berhutang.
Sebelum bunuh diri kedua orangtua ini sempat menulis surat wasiat kepada ananya, Berikut isi surat wasiat tersebut
“Pesan bpk/ibu
1. Dana di 2 buku TAB BTPN dapat untuk biaya
2. Cincin ibuk di bagi 2
3. Jarit di atmari belakang
4. Bapk dan ibu jadikan satu lubang saja
5. Pembayaran rumah bapak oleh pak Massrok udah Lunas
-biaya pajak penjualan dan pembelia tanggungan bp. Massrok
– biaya waris tanggungan anakku (jual spd motor utk biaya)
6. brg2 milik mbah suyati biar di bawa saudara2 bpk
7. brg2 milik bapak ibu terserah kamu
8. sing rukun
selamat tinggal do’akan bpk/ibu selamat menghadap Alloh SWT”, dan di akhiri dengan tanda tangan dari kedua orang tua tersebut.
Sementara itu dikutip dari akun Facebook Herman Sudirman Hulu, ia menceritakan tentang kejadian tersebut. Kedua orang tua ini lebih memilih bunuh diri akibat kelakuan anaknya.
Seharusnya mereka bisa menikmati hidup dimasa tua. Namun mereka tak kuat menahan rasa malu serta beban hidup yang sangat berat karena anaknya hobi berhutang. Wafat dalam keadaan berpelukan dan menulis surat wasiat agar dikuburkan berdua dalam 1 liang lahat.
Mereka pernah remaja dan merasakan rasanya jatuh cinta. Tapi takan pernah menyangka ketika tua bernasib punya anak seperti itu. Saya Bukanlah Tipe Penikmat Harta Orang Tua… Karenanya Saya Sadar Saya Harus Bekerja Keras!!!
Orang tua kita sudah capek mengandung selama 9 bulan dan membesarkan kita. Sudah saatnya membantu meringankan beban dipundak mereka. Bukan malah membebani pundak mereka dan menjadi benalu serta lintah penghisap darah!!!
Wahai pemuda… Singsingkanlah lengan bajumu…. Buang jauh-jauh rasa malas, rasa gengsi dan jangan pernah nonton sinetron remaja dan cinta di TV!!! Malulah sama hewan ular… Baru lahir sudah mencari makan sendiri….
Malu sama bulu kemaluanmu yang sudah menebal gan. Jangan jadi benalu….. Jangan jadi lintah…. Berkreasilah…. Bekerja keraslah….
# Aku lebih bangga berjalan kaki menggunakan sepatu dari hasil kerjaku DIBANDING mengendarai mobil hasil dari meminta orang tua
# Aku lebih bangga berjalan kaki menggunakan sepatu dari hasil kerjaku DIBANDING mengendarai mobil hasil warisan orang tua
# Aku lebih bangga berjalan kaki menggunakan sepatu dari hasil kerjaku DIBANDING mengendarai mobil hasil ngemis sama mertua
# Aku lebih bangga berjalan kaki menggunakan sepatu dari hasil kerjaku DIBANDING mengendarai mobil hasil dari belas kasih orang lain
# Aku lebih bangga berjalan kaki menggunakan sepatu dari hasil kerjaku DIBANDING mengendarai mobil hasil dari hutang demi sebuah gengsi
0 Response to "Karna Tak tahan dengan tingkah laku anaknya, suami istri bunuh diri bersama. dan meninggalkan surat yang berisi demikian... [ANAK DURHAKA]"
Posting Komentar